MAMUJU – Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitangda) Sulbar menggelar Focus Group Discussion (FGD) persiapan kajian Aksara Mandar. Agenda itu digelar di Kantor Balibatbangda Sulbar, Selasa 7 Desember 2021.
Focus Group Discussion (FGD) ini yang bertempat di Aula Rapat Balitbangda Sulbar menghadirkan beberapa pihak. Diantaranya, Asisten III Pemprov Sulbar Jamil Barambangi, Kepala Dinas Pariwisata Sulbar Farid Wajdi, perwakilan Disdikbud Sulbar, Dinas Perpustakaan Sulbar, Bappeda Sulbar, Dinas Perpustakaan Sulbar, Dinas PMD Sulbar. Kemudian, perwakilan Dinas Perdagangan Sulbar, unsur media massa, pemerhati budaya, widyaswara utama, hingga perwakilan dari mahasiswa. FGD ini adalah kegiatan dari Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya Balitbangda Sulbar dengan H. Muhammad Nur, S.Pd. MM sebagai Kepala Bidang.
Kepala Balitbangda Sulbar Safaruddin Sanusi menyampaikan, FGD ini sangat penting sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan fungsi OPD yang dipimpinnya, yakni memfasilitasi dan melakukan penelitian, termasuk kajian terhadap khasanah kebudayaan daerah. “Seperti yang kita gelar hari ini, FGD tentang persiapan kajian aksara Mandar. Ini sebagai wujud komitmen kita dalam pelestarian budaya. Saya berharap melalui FGD ini kita mempu melahirkan rekomendasi sebagai tindak lanjut dalam penelitian aksara Mandar ini. Apalagi ada saran dan masukan yang kita rangkum di tahap awal ini,” Ucap Beliau.
Dalam kesempatan ini, Asisten III Pemprov Sulbar Muh. Jamil Barambangi yang merupakan Narasumber yang membawa materi Landasan Filosofis Aksaera Mandar menyampaikan, FGD ini digelar sebagai langkah awal dari proses sebelumnya bersama periset aksara Mandar. Rupanya hal tersebut banyak yang merespon. Maka digelarlah agenda ini dengan melibatkan beberapa unsur. Pada kesempatan ini Jamil Barambangi menyampaikan bahwa Aksara Mandar harus di dorong untuk dikenalkan kepada masyarakat mandar pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya untuk menyiratkan bahwa Mandar adalah sebuah identitas yang eksistensinya harus dikuatkan dengan adanya Aksara Mandar” Jelas beliau.
Abdul Wahid yang merupakan Periset dan Narasumber Utama dalam FGD ini memperkenalkan sejarah, jenis jenis Aksara Mandar, landasan filosofis, cara membaca, cara penulisan, serta bentuk bentuk dasar dari Aksara ini. Beliau sangat berharap kajian Aksara Mandar ini bisa dilaksanakan di forum yang lebih luas dan lebih besar sehingga Aksara Mandar bisa diakui dan dikenal semakin luas oleh masyarakat Mandar.