Majene, Sulbar — Pada jumat, (26/11/21) Balitbangda Sulbar mengadakan FGD untuk menggali pengembangan Loka Pere di Kabupaten Majene. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Balitbangda Sulbar, Safaruddin Sanusi DM, Asisten III Pemprov Sulbar yang juga adalah mantan Kepala Balitbangda Sulbar, Muhammad Jamil Barambangi, Ketua Tim Penggerak PKK yang juga Sekretaris Balitbangda Majene, dan perwakilan Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Sulbar sebagai peneliti yang bekerjasama dengan Balitbangda Sulbar. Pertemuan ini juga dihadiri Kades Adolang, Kecamatan Pamboang sebagai Desa lokus atau salah satu desa yang memang terdapat pertumbuhan Loka Pere.
Kepala Balitbangda Provinsi Sulawesi Barat, Safaruddin Sanusi DM mengatakan, Loka Pere adalah jenis tanaman pisang yang hanya tumbuh di dua Desa, yakni di Desa Adolang, Kecamatan Pamboang dan Desa Galung, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene dan sudah memiliki hak paten dari pemerintah pusat.
Selain itu, menurut Safaruddin, sesuai hasil penelitian, Loka Pere ini mengandung khasiat dan banyak manfaat, salah satunya adalah untuk vitalitas pria. Bahkan khasiatnya 6 kali lipat dibandingkan dengan pisang jenis biasa.
Oleh sebab itu, demi pengembangan Loka Pere ini, Safaruddin mengaku, dalam waktu dekat pihaknya akan kembali menjadwalkan pertemuan atau melaksanakan FGD untuk menindaklanjuti hasil FGD yang dilaksanakan sebelumnya di Majene.
“Kita kembali menjadwalkan untuk diskusi FGD berikutnya, yaitu pada hari Kamis (2 Desember) jam 09.00 WITA yang direncanakan berlangsung di Marasa Corner kompleks perkantoran GUbernur Sulawesi Barat,” sebutnya.
Kegiatan itu, tambah Safaruddin, rencananya akan dihadiri oleh Gubernur, Wakil Gubernur, Sekprov, Pimpinan OPD terkait seperti Dinas Pertanian, Perkebunan, BAPPEDA, Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UMKM, Biro Ekbang, Badan Ketahan Pangan, Dinas Kehutanan dan OPD lainnya.
“Untuk pengembangan dan pemasaran tanaman Loka Pere kita juga akan undang pihak investor, kemudian pelaku UMKM, pihak Perbankan dan Pengusaha seperti Bank Indonesia, BNI, BPD, kemudian HIPMI, KADIN dan sebagainya,” jelas Safaruddin.
Dia juga mengaku, Balibatngda Sulbar akan terus mendorong dengan cara merekomendasikan untuk pengembangan Loka Pere tersebut pada OPD yang bersangkutan, termasuk ke Kabupaten-kabupaten.
“Insya Allah pada tahun 2022 akan terus kita lakukan pengembangan. Loka Pere ini bisa menjadi suatu produk unggulan Provinsi Sulbar khususnya Kabupaten Majene, sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat juga bisa tumbuh cepat,” harapnya.
Keunggulan lain yang dimiliki
Minimal ada 11 keunggulan yang dimiliki Loka Pere, masing-masing adalah:
1. Dapat beradaptasi pada kondisi lahan kering yang solumnya rendah sampai pada ketinggian 500 mdpl;
2. Tahan terhadap serangan hama dan penyakit;
3. Daya tahan periode masak buahnya lama;
4. Walapun buah kelihatan bonyok tapi masih bagus/sebenarnya tidak busuk;
5. Kalau direbus meskipun kelihatan lembek tapi setelah tetap keras kembali;
6. Mudah berkembang biak dengan anakan cukup banyak (4-11/induk) dan buah keluar setelah anakan juga cukup banyak;
7. Sangat muda dikenali dengan banyak ciri khas;
8. Menurut beberapa masyarakat yang sudah menanam di tempat lain pisang tersebut tidak memiliki rasa yang sama;
9. Loka pere dapat dijadikan sebagai olahan pangan lokal seperti kripik pisang;
10. Daun bendera tahan lama (masih hijau, tidak patah dan tidak robek) meskipun buah sudah matang;
11. Buahnya semakin mengkilat bila kena sinar matahari.
Untuk potensi pengembangan pisang loka pere di Kabupaten Majene sangat besar. Diperlukan kerjasama berbagai pihak agar tanaman pisang loka pere dapat dilestarikan baik.
Kegiatan konservasi atau pelestarian merupakan suatu bentuk pengelolaan SDG yang bertujuan untuk memelihara dan mengelola SDG tanaman agar terhindar dari kepunahan untuk pemanfaatan lebih lanjut. Konservasi keragaman genetik dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu secara ex situ dan in situ. In situ berarti melestarikan tanaman pada sebaran alamnya, sedangkan ex situ adalah kegiatan memperbanyak, evaluasi, pelayanan material untuk pemulia, peneliti dan pemakai yang lain, apabila perlu juga melayani pembaharuan koleksi. kita semua berharap semoga Loka Pere bisa menjadi komoditi yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat majene pada khususnya.